Memberi dan menerima (Renungan akhir pekan)
Saat kita memberi, kita akan menerima.,
Saat kita menolong orang lain, pada saat yang sama kita sedang menolong diri sendiri.
Apa yang kita lakukan untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan untuk diri kita sendiri.
Inilah rahasia kehidupan yang tersembunyi bagi banyak orang. Bukan karena mereka tidak melihat kebenaran ini, tapi mereka tidak mempercayainya. Karena itu banyak orang lebih berbahagia menerima daripada memberi. Lebih suka ditolong daripada menolong. Hidup hanya berpusat kepada diri sendiri.
Αda ilustrasi menarik :
Seorang buta sedang berjalan dengan tongkatnya di malam hari. Tangan kanannya memegang tongkat sementara tangan kirinya membawa lampu. Pemandangan ini cukup mengherankan bagi seorang pria yang kebetulan melihatnya.
Supaya tidak penasaran, pria itu bertanya, "Mengapa anda berjalan membawa lampu?"
Orang buta itu menjawab, "Sebagai penerangan".
Dengan heran pria iτu bertanya lagi, "Tetapi bukankah anda buta dan tetap tidak bisa melihat jalan meski ada lampu penerangan?"
Orang buta itu tersenyum sambil menjawab, "Meski saya tidak bisa melihat, orang lain melihatnya. Selain membuat jalanan menjadi terang, hal ini juga menghindarkan orang lain untuk tidak menabrak saya".
Disaat kita melakukan sesuatu untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan sesuatu untuk diri kita sendiri.
Kita diingatkan untuk tidak jemu-jemu berbuat baik.
Ini sebuah rahasia kehidupan untuk hidup yang barokah, berkelimpahan dan hidup bahagia.
Meski demikian, rahasia kehidupan ini tersembunyi bagi orang-orang yang egois, kikir, pelit dan melakukan sesuatu berdasarkan apa yang untung bagi dirinya sendiri.
”APA YANG KITA LAKUKAN UTK ORANG LAIN, SUATU SAAT PASTI AKAN KEMBALI KEPADA DIRI KITA”.....
Post a Comment